Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) dan Imunisasi Dinkes Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu, menjelaskan bahwa TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Gejala utamanya meliputi batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu, penurunan berat badan, demam, serta keringat malam. Kelompok rentan, seperti anak-anak, penderita HIV/AIDS, dan diabetes melitus, memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi TBC.
“Jika tidak segera ditangani, TBC bisa berakibat fatal,” ujar Endang, Jumat (22/11/2024).
Oleh karena itu, masyarakat yang mengalami gejala mencurigakan diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Saat ini, 18 puskesmas dan rumah sakit pemerintah di Kota Yogyakarta menyediakan layanan pemeriksaan dan pengobatan TBC secara gratis.
Dinkes juga melakukan investigasi kontak bagi pasien yang didiagnosis TBC. Keluarga dan rekan kerja pasien akan menjalani skrining, seperti rontgen dan tes Mantoux. Jika terinfeksi tetapi belum sakit, mereka akan diberikan terapi pencegahan TBC.
Untuk menekan angka penularan, Dinkes Kota Yogyakarta terus mengedukasi masyarakat tentang pencegahan TBC. Langkah-langkah yang dianjurkan meliputi penggunaan masker saat berinteraksi dengan penderita batuk, meningkatkan asupan gizi, menjaga rumah agar tidak lembap dengan ventilasi dan akses cahaya matahari yang memadai, serta rutin menjemur kasur, bantal, dan sofa.
Di tingkat kecamatan, Puskesmas Mantrijeron melaporkan adanya 16 pasien TBC hingga 22 November 2024. Kepala Puskesmas Mantrijeron, Eny Purdiyanti, menyebut pihaknya aktif memberikan sosialisasi melalui media sosial dan pertemuan di tingkat RW, kelurahan, hingga kemantren. Koordinasi dengan fasilitas kesehatan terkait juga terus dilakukan untuk memastikan kasus TBC mendapat penanganan yang tepat.
Dinkes Kota Yogyakarta berharap upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, komunitas, dan organisasi kesehatan, dapat mendukung target eliminasi TBC pada tahun 2030. Melalui kerja sama dan kepedulian bersama, Yogyakarta optimis dapat mengatasi tantangan TBC di tengah kondisi cuaca yang tak menentu. (*/)