Menu

Mode Gelap

News · 23 Nov 2024 WIB

Waspada ! Ditemukan 1234 Kasus TBC di Kota Yogyakarta


 illust : herminahospitals.com Perbesar

illust : herminahospitals.com

PENYAKIT MENULAR —   Musim pancaroba yang kini melanda Kota Yogyakarta membawa risiko meningkatnya berbagai penyakit infeksi, termasuk Tuberkulosis (TBC). Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, sampai bulan November ini  masih ditemukan sebanyak 1234 kasus pengidap TBC di Kota Yogyakarta.

Meski lebih rendah dibandingkan tahun 2023 yang mencatat 1.690 kasus, angka tersebut tetap menjadi perhatian serius

Kondisi ini dipengaruhi oleh cuaca yang sering berubah-ubah, yang dapat menurunkan daya tahan tubuh masyarakat. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) dan Imunisasi Dinkes Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu, menjelaskan bahwa TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Gejala utamanya meliputi batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu, penurunan berat badan, demam, serta keringat malam. Kelompok rentan, seperti anak-anak, penderita HIV/AIDS, dan diabetes melitus, memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi TBC.

“Jika tidak segera ditangani, TBC bisa berakibat fatal,” ujar Endang, Jumat (22/11/2024).

Oleh karena itu, masyarakat yang mengalami gejala mencurigakan diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Saat ini, 18 puskesmas dan rumah sakit pemerintah di Kota Yogyakarta menyediakan layanan pemeriksaan dan pengobatan TBC secara gratis.

Dinkes juga melakukan investigasi kontak bagi pasien yang didiagnosis TBC. Keluarga dan rekan kerja pasien akan menjalani skrining, seperti rontgen dan tes Mantoux. Jika terinfeksi tetapi belum sakit, mereka akan diberikan terapi pencegahan TBC.

Untuk menekan angka penularan, Dinkes Kota Yogyakarta terus mengedukasi masyarakat tentang pencegahan TBC. Langkah-langkah yang dianjurkan meliputi penggunaan masker saat berinteraksi dengan penderita batuk, meningkatkan asupan gizi, menjaga rumah agar tidak lembap dengan ventilasi dan akses cahaya matahari yang memadai, serta rutin menjemur kasur, bantal, dan sofa.

Di tingkat kecamatan, Puskesmas Mantrijeron melaporkan adanya 16 pasien TBC hingga 22 November 2024. Kepala Puskesmas Mantrijeron, Eny Purdiyanti, menyebut pihaknya aktif memberikan sosialisasi melalui media sosial dan pertemuan di tingkat RW, kelurahan, hingga kemantren. Koordinasi dengan fasilitas kesehatan terkait juga terus dilakukan untuk memastikan kasus TBC mendapat penanganan yang tepat.

Dinkes Kota Yogyakarta berharap upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, komunitas, dan organisasi kesehatan, dapat mendukung target eliminasi TBC pada tahun 2030.  Melalui kerja sama dan kepedulian bersama, Yogyakarta optimis dapat mengatasi tantangan TBC di tengah kondisi cuaca yang tak menentu. (*/)

sumber : jogjakota.go.id
Facebook Comments
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Belanja Produk Lokal di DIY Capai Lebih Dari 80 Persen

4 Desember 2024 - 19:19 WIB

Jelang Tahun Baru, Ada Pasar Malem Malioboro di éL Hotel Yogyakarta

2 Desember 2024 - 14:43 WIB

Mandiri Sahabatku 2024, Menanamkan Semangat Wirausaha Bagi Pekerja Migran Indonesia

2 Desember 2024 - 14:00 WIB

Telkomsel Siapkan 1000 Titik Hyper 5G Guna Sukseskan Pilkada Serentak 2024

26 November 2024 - 13:31 WIB

FSY 2024, Mengukuhkan Yogyakarta Sebagai Pusat Sastra Nusantara

25 November 2024 - 18:18 WIB

Bolehkah Presiden Mendukung Salah Satu Calon Kepala Daerah?

23 November 2024 - 06:28 WIB

Trending di Citizens