GERABAH — Kebiasaan menyimpan barang berharga seperti uang atau uang koin , sudah ada sejak jaman dulu kala. Medianya pun bermacam-macam mulai dari tabung berongga, ruang rahasia atau barang-barang khusus . Masyarakat Jawa mengenal sebuah benda yang disebut dengan nama “ celengan “. Benda ini biasanya difungsikan untuk menyimpan uang , perhiasan atau barang berharga lainnya. Bentuknya pun macam-macam mulai dari bentuk hewan, manusia, tokoh wayang serta bentuk lainnya.
Salah satu industry keramik yang sampai saat ini masih bertahan memproduksi celengan ini adalah Bambang Utoyo warga Kasongan, Kasihan Bantul. Dengan label “ Senthong Kiwo “, (SK ) Bambang memproduksi celengan dari berbagai bentuk dan ukuran.
Senthong Kiwo merupakan industri keramik yang berbeda dengan industry lain yang ada di Kasongan. Sejak berdiri tahun 2006 lalu, SK sengaja mencari karakter yang berbeda dengan produk lainnya. Oleh karena itu pihaknya memilih untuk menggunakan finishing pewarnaan yang berbeda serta berupaya menampilkan bentuk dan model terkini sesuai dengan permintaan pelanggan. Selain itu, pilihan bentuk atau model celengan yang dihasilkan unik dan beragam warna.
“ Di Kasongan in ikan banyak orang yang membuat keramik. Kalau saya tidak punya karakter yang berbeda maka gak aka nada orang yang mampir. Dan alhamdulilah, sepertinya sampai saat ini tidak ada yang membuat selain home industry ini, sehingga produk ini masih eksis sampai tahun 2021 sekarang ini. Pemesan juga dapat memilih sesuai keinginan dan selera warnanya. “ ujar Bambang
Ditambahkan Bambang, selain menjangkau pasar di Yogyakarta, celengan SK juga menjangkau beberapa kota lain di Indonesia. Adapun produk celengan yang saat ini banyak diminati justru bukan lagui berbentuk hewan, tetapi bentuk sepasang pengantin, kartun , tokoh boneka, maupun bentuk lainnya. Karena selain difungsikan sebagai tempat menyimpan , benda tersebut juga dapat dipakai sebagai hiasan di meja kerja atau kado pernikahan.
Pihaknya mencontohkan, bentuk yang unik serta bernuansa pakaian adat Jogjakarta merupakan daya tarik tersendiri bagi pelanggan SK , sementara bentuk karakter Dimas -Diajeng yang merupakan maskot wisata Yogyakarta sering dipesan oleh Dinas Pariwisata DIY sebagai souvenir Bentuk -bentuk yang khas tersebut diciptakan sebagai upaya untuk membangun karakter serta memenuhi kebutuhan selera pasar yang terus berubah.
Karena keunikannya, keramik produksi SK ini kemudian menarik perhatian sejumlah mahasiswa melakukan penelitian terhadap aspek, bentuk , fungsi serta finisingnya. Sebab, produksi celengan SK dilakukan secara terstruktur, sehingga SK menghasilkan produk yang sangat inovatif. (*)