SUSU — Susu UHT (Ultra High Temperature) menjadi pilihan populer bagi banyak orang karena kepraktisannya dan kemudahan penyimpanannya. Di balik keawetannya yang luar biasa, susu UHT juga memerlukan perhatian khusus agar tetap terjaga kesegarannya.
Meski tampak sama, susu UHT berbeda dengan susu pasteurisasi. Untuk itu, perlu diketahui tata cara penyimpanannya. Susu UHT (Ultra High Temperature) merupakan jenis susu yang telah melalui proses pemanasan tinggi dalam waktu singkat (2-4 detik) pada suhu 135-150°C. Proses ini bertujuan untuk membunuh bakteri jahat dan memperpanjang masa simpan susu.
Untuk itu, susu UHT memiliki kelebihan karena dapat disimpan pada suhu ruangan sebelum dibuka. Berikut cara menyimpan susu UHT yang benar.
Susu UHT yang belum dibuka:
• Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung.
• Suhu penyimpanan yang ideal adalah 20-25°C.
• Perhatikan tanggal kedaluwarsa pada kemasan. Susu UHT umumnya dapat bertahan selama 6-12 bulan sebelum dibuka.
Susu UHT yang Sudah Dibuka:
• Segera pindahkan ke dalam lemari pendingin setelah dibuka.
• Pastikan kemasan tertutup rapat untuk mencegah kontaminasi.
• Simpan di rak tengah lemari pendingin, hindari pintu lemari pendingin karena suhunya tidak stabil.
• Susu UHT yang sudah dibuka sebaiknya segera dikonsumsi dalam waktu 3-5 hari.
Yang perlu diingat:
• Jangan memindahkan susu UHT yang sudah dibuka dari lemari pendingin ke suhu ruangan, lalu memasukkannya kembali ke dalam lemari pendingin. Hal ini dapat mempercepat kerusakan pada susu.
• Jika ingin memanaskan susu UHT, tuang secukupnya ke dalam panci dan panaskan dengan api kecil. Hindari memanaskan susu langsung dari kemasannya.
• Segera gunakan susu UHT yang sudah dibuka untuk menjaga kualitas dan rasanya.
Dengan mengikuti cara penyimpanan yang benar, susu UHT dapat dinikmati dengan aman dan dalam jangka waktu lama. (*)