KOSMETIK –– Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) menciptakan inovasi luar biasa dengan mengolah biji kakao menjadi produk kosmetik berkualitas tinggi. Produk bernama Kakolie Beauty ini hadir sebagai solusi perawatan kulit yang alami, dengan manfaat mencerahkan kulit, mencegah munculnya garis halus, dan aman untuk kulit sensitif.
Jeanette Sabrina Nainggolan, salah satu penggagas produk ini, menjelaskan bahwa Kakolie Beauty dikembangkan dengan memanfaatkan biji kakao dari Desa Putat, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa ini dikenal sebagai sentra produksi kakao, tetapi potensi biji kakaonya belum dimanfaatkan secara optimal. Dengan memproses biji kakao menjadi produk kosmetik, Jeanette dan tim berharap dapat meningkatkan nilai guna dan nilai ekonomi kakao.
“Kakao memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, sehingga sangat baik untuk kesehatan kulit. Kami ingin menghadirkan produk perawatan tubuh yang berkualitas dengan bahan utama biji kakao,” ujar Jeanette dalam sebuah wawancara di FEB UGM.
Kerja keras tim ini membuahkan hasil membanggakan. Mereka berhasil meraih juara ketiga dalam program pra-inkubasi bisnis YES! X CSDU yang diselenggarakan pada 10 November 2024 di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM. Prestasi ini membawa mereka mendapatkan pendanaan sebesar Rp10.000.000,00 untuk mendukung pengembangan bisnis mereka ke depannya.
Karina Mutia Azrah, anggota tim lainnya, menambahkan bahwa program pra-inkubasi YES! X CSDU menjadi langkah penting dalam perjalanan mereka. Selama program, mereka mendapatkan berbagai pelatihan dan mentoring yang sangat bermanfaat untuk membangun bisnis.
“Kami benar-benar bersyukur bisa mengikuti program ini. Materi dan pelatihan yang diberikan sangat membuka wawasan kami tentang kewirausahaan dan bagaimana memulai usaha dengan lebih terarah,” ujar Karina.
Dengan inovasi Kakolie Beauty, tim mahasiswa UGM ini tidak hanya menunjukkan kreativitas mereka, tetapi juga menginspirasi bagaimana potensi lokal seperti kakao dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi. Mereka berharap dapat terus mengembangkan produk ini agar memberikan dampak yang lebih luas, baik secara ekonomi maupun sosial.