Menu

Mode Gelap

Citizens · 20 Des 2024 WIB ·

Laks Soekardi : Megawati Diagungkan Sebagai Kepala Sekte


 Laksamana Soekardi ( sumber : www.youtube.com /cokrotv) Perbesar

Laksamana Soekardi ( sumber : www.youtube.com /cokrotv)

POLITIK  – Mantan Pendiri PDIP , Laksamana_Soekardi  mengungkapkan,  pemecatan kader seperti yang  menimpa Jokowi dan keluarganya sesungguhnya adalah  hal yang biasa.  Tapi di sosial media  kemudian berkembang banyak narasi yang menyangkut terhadap Jokowi. Selain dianggap tidak loyal, Jokowi dinilai terlalu haus kekuasaan.

Padahal Jokowi telah membuktikan bahwa dirinya kader berprestasi.  Tetapi prestasi yang diraih Jokowi ini melebihi Ketua Umum PDIP  Megawati Soekarno Putri, sehingga  membuat Megawati tidak menyukainya, karena  Megawati tidak ingin ada kader yang melebihi dirinya.

“  Mega ini mengandalkan hak prerrogratifnya ( selaku Ketua Umum). Tapi hak prerogratifnya itu sekarang berkembang menjadi  ( sikap ) otoriter.  Bahkan Pak Harto yang mempunyai hak prerogatif dan otoriter tidak pernah mendeclare  tentang hak yang dimiliki.  Jadi sekarang ini sudah sama antara Pak Harto dan Megawati. “ ujar Laks dalam  tayangan Podcast Seruput Kopi  Cokro TV , Kamis (19/12/2024 ).

Selanjutnya Laks menyampaikan,   pada sisi yang lain, dengan jaringan yang dimilikinya selaku Presiden, Jokowi melihat berbagai fakta yang orang lai tidak melihatnya. Kemudian, dia menginginkan agar Nasionalisme  menang setelah dirinya tidak lagi menjabat sebagai Presiden.

Maka, Jokowi kemudian  mengendors Ganjar Pranowo dengan berbagai simbol seperti rambut putih dan metafor lainnya sehingga elektabilitas Ganjar pun perlahan-lahan naik.  Ketika di PDIP tidak ada lagi kandidat, maka Ganjar  Pranowo kemudian dipertemukan dengan Prabowo sebagai sesama tokoh nasionalis.

Sayangnya, saat Megawati mendaulat Ganjar sebagai Capres dia tidak konsultasi  terlebih dulu dengan Jokowi. Padahal Jokowi melihat Ganjar itu tidak mungkin menang, tetapi akses informasi kepada Megawati itu diblokir oleh pihak-pihak yang menyatakan diri sebagai kelompok Tegak Lurus Mega.

“ Mbak Mega ini sudah terlalu  lama diagung-agungkan. Sebagai Kepala Sekte ( sehingga ) tidak ada yang berani  menolak disitu. Tidak ada yang berani bertanya kecuali ditanya.  Jadi sebagai pemegang hak prerogatif, kader-kader tidak boleh melawan, tapi Tegak Lurus  ( kepada Mega)  saya melihatnya sebagai ( sikap ) Taqlid  gitu lho.  Dalam agama Islam, Taqlid itu kan dilarang. “ tandas Laks.

Dalam pandangan Laksamana, justru orang seperti Jokowi itu sepantasnya diajak bicara dan dinaikkan kedudukannya sebagai mitra. Sebab, terbukti pandangan Jokowi  benar yang dibuktikan dengan kemenangan lawan  calon-calon PDI. Namun, setelah  Jokowi menang,  Mega tambah marah karena Jokowi yang hanya petugas partai dapat mengalahkan dirinya.

“ Hal seperti itu ( seharusnya) tidak boleh. “ tandas Laks.

Laks pun menyebut  bahwa kekalahan  Megawati atas Jokowi  ini yang kemudian  menimbulkan narasi pengkhianatan yang berujung pada pemecatan.  Padahal, jika saat Pilpres Jokowi tidak mengambil sikap, justru Anies Baswedan yang akan memenangkan pertarungan.

Ditegaskan Laks, pemecatan adalah sebuah hukuman, tetapi justru Jokowi ini paska dipecat dari partai faktanya banyak ditawari  parpol lain untuk bergabung. Hal itu berarti, Jokowi  punya potensi  sehingga banyak parpol lain menginginkannya.  Sebab,  Jokowi masih mempunyai jaringan dan pendukung yang sangat luas terutama dikalangan rakyat bawah. (*/List )

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Selama 2024, Bea Cukai Yogyakarta Sita 1 Juta Batang Rokok Ilegal

23 Januari 2025 - 17:18 WIB

Engineering Faculty UJB Formulates Curriculum Based on Outcome Based Education

22 Januari 2025 - 20:13 WIB

7,8 Persen Pelajar di Kota Yogyakarta Adalah Perokok Aktif

22 Januari 2025 - 09:24 WIB

Stadion Kridosono Akan Diubah Jadi Kawasan Hijau

21 Januari 2025 - 09:47 WIB

Pemda DIY Siapkan Dana Rp.42 M Untuk Dukung Program MBG

20 Januari 2025 - 16:36 WIB

Mengapa Sepeda Motor Dilarang Melintas Jalan Tol ? Ini Alasannya .!

19 Januari 2025 - 08:53 WIB

Trending di Citizens