Menu

Mode Gelap

Techno & Science · 15 Nov 2024 WIB

Kubah Pengering Tenaga Surya , Tingkatkan Kesejahteraan Petani Cabai


 Solar Dryer Dome Perbesar

Solar Dryer Dome

TEKNO  — Petani dan pelaku usaha hortikultura di Kabupaten Sleman kini merasakan manfaat besar dari teknologi solar dryer dome atau alat pengering berbentuk kubah yang memanfaatkan energi matahari. Bangunan ini dibuat dengan bahan polycarbonate yang tahan lama hingga 30 tahun, serta dilengkapi lantai beton untuk menjaga panas yang merata. Kehadiran alat ini diharapkan mampu mengurangi risiko kerusakan produk akibat cuaca, debu, dan serangga, sehingga meningkatkan kualitas serta daya tahan hasil panen hortikultura.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono, menjelaskan pentingnya inovasi ini saat mengunjungi Koperasi Petani dan Pengelola Hortikultura di Purwobinangun, Pakem. Dalam kunjungan tersebut, Suparmono menekankan bahwa alat pengering ini dapat dimanfaatkan sebagai solusi tunda jual bagi produk cabai.

“Dengan solar dryer dome, produk cabai yang dihasilkan akan lebih berkualitas dan memiliki nilai tambah tinggi untuk dipasarkan ke luar daerah,” ujarnya  belum lama ini

Suparmono juga mengapresiasi peran bahan polycarbonate pada dome ini yang membantu menjaga aroma dan kualitas rasa produk. Dengan kebutuhan 5 kg cabai segar untuk menghasilkan 1 kg cabai kering, harga cabai kering di pasaran yang stabil di angka Rp70.000 hingga Rp150.000 per kg dianggap dapat menjadi alternatif lebih menguntungkan bagi petani dibanding harga cabai segar. Dengan  harga cabai kering yang stabil  Suparmono meyakini dapat membantu petani memperoleh keuntungan lebih besar.

Sementara itu Nanang, pengurus Koperasi PPHPM menjelaskan,  pengeringan cabai dengan alat ini memberi hasil lebih maksimal dibanding pengeringan tradisional. Pengeringan dengan solar dryer dome menghasilkan cabai kering yang tidak berjamur, lebih higienis, bebas serangga, dan tetap merah cerah .

Selain itu, waktu pengeringan dapat dipersingkat hingga kurang dari tujuh hari dengan tingkat kekeringan mencapai 90-100 persen, jauh lebih cepat dan efektif dibandingkan pengeringan manual yang rentan terkena hujan atau kontaminasi.

Meski demikian, keterbatasan kapasitas alat ini menjadi tantangan tersendiri. Nanang menjelaskan bahwa satu solar dryer dome berkapasitas 24 tray, yang mampu menampung sekitar 240 kg cabai segar per siklus pengeringan. Jumlah ini masih jauh dari kebutuhan harian Koperasi PPHPM yang mencapai 6-9 ton cabai segar, di mana sebagian besar tetap dipasarkan dalam bentuk segar.

Selain untuk meningkatkan stabilitas harga cabai yang fluktuatif, Nanang juga menambahkan bahwa PPHPM tengah menjajaki peluang pemasaran cabai kering.

“Teknis produksi cabai kering sedang kami ujicobakan, sambil membuka peluang pasar agar harga cabai tidak bergantung pada kondisi pasar segar,” jelasnya. (*/)

sumber : slemankab.go.id

 

Facebook Comments
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

RoboSemp UNY, Tingkatkan Efisiensi Pertanian Cabai di Kabupaten Magelang

21 November 2024 - 07:43 WIB

Indosat Luncurkan Sahabat-AI, Inovasi Lokal untuk Kedaulatan Digital Indonesia

15 November 2024 - 09:47 WIB

Ekonomi Digital Indonesia Diprediksi Tumbuh Capai GMV $90 Miliar

14 November 2024 - 05:35 WIB

Bermain Golf Menjadi Lebih Pro dengan HUAWEI WATCH GT 5 Pro.

15 Oktober 2024 - 18:18 WIB

IDSC  2024, Encouraging Strengthening of AI Based Teaching Technology

7 Oktober 2024 - 15:34 WIB

AMD Ryzen™ AI 300 Series: Revolutionizing Computing with Artificial Intelligence

5 Oktober 2024 - 04:30 WIB

Trending di Techno & Science