TRANSPORTASI PUBLIC — Becak kayuh, ikon transportasi ramah lingkungan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kini menghadap i tantangan besar akibat modernisasi dan persaingan. Untuk mempertahankan eksistensinya sekaligus mendukung konsep transportasi berkelanjutan, Pemda DIY meluncurkan program Becak Kayuh Tenaga Alternatif (Berkreatif ). Program ini bertujuan menghadirkan becak kayuh berbantuan listrik sebagai solusi inovatif.
Sejak 2022, Berkreatif telah menjadi bagian dari upaya menciptakan no emission zone di kawasan Malioboro, yang termasuk dalam Sumbu Filosofi. Penetapan Sumbu Filosofi sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO membawa tanggung jawab menjaga lingkungan dari polusi udara, sehingga becak berbantuan listrik menjadi solusi ideal untuk transportasi wisata.
Program ini diawali dengan pembuatan prototipe pada 2022, dilanjutkan dengan pengadaan 50 unit becak listrik pada 2023. Meski target awal untuk 2024 adalah 50 unit, evaluasi mengurangi jumlahnya menjadi 40 unit guna meningkatkan kualitas produk. Rencananya, pengadaan akan berlanjut pada 2025 dengan total anggaran tahunan sekitar Rp2,2 miliar.
Menurut Kepala Paniradya Pati Kaistimewan, Aris Eko Nugroho, becak listrik ini membantu mengurangi emisi dari becak motor yang tidak sesuai regulasi. Dengan bantuan Dana Keistimewaan, program ini juga mendukung pelestarian nilai budaya dan lingkungan DIY, sejalan dengan prinsip Hamemayu Hayuning Bawana.
Becak listrik ini dirancang agar tetap mempertahankan prinsip kayuh tradisional dengan tambahan tenaga listrik untuk meringankan beban. Lokasi pengisian daya disediakan di charging station kawasan Malioboro, seperti di Ketandan, dan dapat diakses gratis. Pengisian daya hanya memakan waktu 2-3 jam, cukup untuk penggunaan hingga dua hari.
Tarif perjalanan tidak diatur secara resmi dan diserahkan pada kesepakatan antara pengemudi dan penumpang. Rata-rata tarif berkisar Rp20 ribu hingga Rp30 ribu untuk perjalanan di sekitar Malioboro. Pengemudi juga didorong untuk menjadi pemandu wisata yang mempromosikan keunikan Sumbu Filosofi.
Para pengemudi becak listrik, seperti Sutrisno dan Ngatijo, mengaku program ini sangat membantu. Selain mengurangi tenaga fisik, mereka kini dapat melayani rute yang lebih jauh, termasuk ke wilayah menanjak seperti Kaliurang. Penghasilan mereka pun meningkat karena efisiensi kerja yang lebih baik.
Pemda DIY memberikan pendampingan melalui koperasi untuk membantu pengemudi menjadi lebih mandiri. Koperasi ini menyediakan fasilitas seperti bengkel dan suku cadang untuk mendukung operasional becak listrik. Evaluasi berkala dilakukan untuk memastikan efektivitas program, termasuk aspek teknis, pendapatan pengemudi, dan rute operasional.
Meski sifatnya masih pilot project, becak listrik telah menjadi solusi efektif dalam mengurangi polusi. Ke depan, Pemda DIY berencana mengatur sistem sewa dan distribusi yang lebih jelas agar manfaat program ini semakin optimal. Dengan BERKREATIF, diharapkan Malioboro tetap menjadi kawasan ikonik yang mendukung budaya dan lingkungan.