PRODUK LOKAL — Kesadaran menggunakan produk dalam negeri atau produk lokal di DIY sampai saat ini sudah sangat tinggi. Berdasarkan catatan Pemda DIY, saat ini alokasi belanja produk dalam negeri oleh sejumlah instansi dan OPD telah lebih dari 80 persen.
Asisten Sekda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan Drs. Tri Saktiyana M Si menyampaikan, mulai saat ini hendaknya masyarakat Yogyakarta mulai menggunakan produk-produk lokal baik untuk keperluan sehari-hari maupun keperluan penunjang lainnya.
“Sekarang DIY telah mempunyai pabrik alat kesehatan Mega Andalan Kalasan yang memproduksi Bed Rumah Sakit. Tapi yang nglarisi produknya malah Jepang., karena Rumah Sakit di Jogja justru tidak menggunakannya. “ ujar Saktiyana.
Saktiyana mengungkapkan, penggunaan produk lokal itu harus dimulai dari diri sendiri sehingga nantinya dapat menular ke masyarakat lainnya. Untuk itu kepada para OPD di Pemda DIY, Saktiyana mematok batasan agar dalam perencanaan anggaran 75 persen dipakai untuk belanja Produk Dalam Negeri. Atas batasan tersebut saat ini sudah lebih dari 80 persen anggaran instansi dibelanjakan untuk Produk Dalam Negeri.
“ Ini harus terus kita dorong, karena dengan semangat seperti itu pencapaian produk dalam negeri kita dapat meningkat lebih baik. “ ujar Saktiyana
Sementara itu, dalam laporannya Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY Ir.Syam Arjayanti MPA menyampaikan, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus memperkuat sektor industri kreatif sebagai salah satu pilar utama dalam pembangunan ekonomi daerah.
Untuk itu, Pemda DIY memperkuat gerakan Penggunaan Produk Lokal agar indusktri kreatif dapat semakin cepat berkembang. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyelenggarakan kegiatan Business Matching Gerakan Bangga Buatan Jogja (BBJ) yang berlangsung pada 4–6 Desember 2024 di Galeria Mall Yogyakarta.
Kegiatan Bussiness Matching ini diikuti oleh 21 perusahaan di DIY dengan berbagai jenis produk, seperti komputer, elektronik, mesin-mesin alat tepat guna , meubel, souvenir, dan lain-lain. Sedangkan kegiatan lain adalah kegiatan Talk Show bisnis dengan narasumber para pengusaha ternama di Jogja.
Selain itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY juga memberikan penghargaan kepada 3 OPD Terbaik dalam melaksanakan P3DN yaitu : Badan Perpustakaan Daerah DIY, Dinas Komunikasi dan Informatika DIY serta Badan Perhubungan DIY.
Adapun penyelenggaraan acara ini bertujuan untuk mengoptimalkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) melalui berbagai kegiatan, termasuk pengenalan dan display produk lokal, seminar, dan help desk terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).
Syam menegaskan, Nilai-nilai keistimewaan seperti Hamemayu Hayuning Bawana menjadi dasar dalam membangun ekonomi berbasis kearifan lokal. Dalam konteks pengembangan industri kreatif, Pemda DIY juga berkomitmen meningkatkan produktivitas dan kualitas pelaku usaha lokal.
“Kegiatan seperti Business Matching BBJ ini tidak hanya meningkatkan belanja produk lokal oleh Pemda, tetapi juga memotivasi pelaku industri untuk terus berinovasi sesuai kebutuhan pasar,” tuturnya. (*/)