URBAN FARMING — Sejumlah hotel di Yogyakarta melakukan inovasi guna memanfaatkan area kosong yang mereka miliki. Salah satunya adalah Phoenix Hotel yang ada di Jalan Jendral Sudirman Yogyakarta. Hotel ini memanfaatkan ruang atap hotel sebagai lahan Pertanian Perkotaan guna menghasilkan aneka sayuran segar.
Marketing Communication Manager Phoenix Hotel, Paskalia Ditha Ratnasari, mengungkapkan bahwa hotel berkomitmen menjaga dan melestarikan lingkungan melalui berbagai program ramah lingkungan.
“Kami menerapkan berbagai inisiatif untuk mengurangi limbah plastik dan sampah non-organik lainnya. Setiap hari, sampah organik yang kami hasilkan mencapai 70-100 kg, dan dengan teknologi sederhana, kami mengolahnya menjadi pupuk organik cair yang digunakan untuk tanaman hidroponik di rooftop,” jelas Ditha.
Ditambahkan Ditha, meskipun Phoenix Hotel, memiliki ruang terbatas, namun inovasi yang dilakukannya ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat khususnya para hotelier guna melakkan langkah serupa.
Praktek urban farming di The Phoenix Hotel Yogyakarta merupakan bagian dari komitmen hotel untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan. Selain kebun hidroponik, hotel juga menerapkan berbagai praktik ramah lingkungan lainnya, seperti pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos dan penggunaan energi terbarukan.
“Kami tidak memiliki lahan yang luas, tapi inovasi ini menunjukkan bahwa siapa pun bisa berkontribusi untuk lingkungan, meski dengan keterbatasan. Kami juga berencana mempertimbangkan arahan dari Pak Sugeng untuk mengembangkan pertanian organik lebih lanjut dan menciptakan pengalaman menginap yang unik bagi para tamu,” kata Ditha.
Sementara itu, Pejabat Walikota Yogyakarta yang melakukan peninjauan lahan Kebun Sayur Hotel Phoenix pada Sabtu (9/11/2024) terlihat sangat antusias.
Lebih dari itu , Sugeng menyebut , inovasi Urban Farming yang dilakukan Phoenix Hotel dengan memanfaatkan rooftop untuk urban farming merupakan solusi cerdas, mengingat Yogyakarta hampir tidak memiliki lahan pertanian.
” Urban farming ini bisa menjawab kebutuhan masyarakat akan pangan segar. Saya harap konsep seperti ini bisa terus berkembang hingga nantinya mampu memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari,” ujar Sugeng. (*/ Sulist Ds )