Menu

Mode Gelap

Live Style · 8 Nov 2024 WIB

Abhiseka Candi Prambanan, Menghidupkan Kembali Warisan Leluhur


 Abhiseka Candi Prambanan,  Menghidupkan Kembali Warisan Leluhur Perbesar

CAGAR BUDAYA  —  Candi Prambanan merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang penuh keagungan, dibangun pada abad ke-9 dan didedikasikan untuk Trimurti Hindu: Brahma, Wisnu, dan Siwa. Prosesi Abhiseka di Candi Prambanan menjadi momen penting dalam melestarikan tradisi spiritual dan mempererat hubungan antara masyarakat dengan leluhur serta kepercayaan yang sudah turun-temurun dijaga.

Abhiseka adalah ritual keagamaan Hindu kuno yang melibatkan penyucian dan penghormatan terhadap arca atau dewa-dewi. Dalam konteks Candi Prambanan, Abhiseka menjadi ritual khusus untuk menghormati arca-arca di dalam candi. Prosesi ini dilakukan dengan tujuan merayakan dan merestorasi energi sakral yang dipercaya masih ada di candi ini, sekaligus menjadi bentuk pemeliharaan spiritual bagi candi yang menjadi salah satu situs Warisan Dunia UNESCO ini.

Prosesi Abhiseka Candi Prambanan diadakan secara khusus untuk memberikan penghormatan, mempersembahkan doa, serta menyucikan kembali area candi, menjadikannya sebagai kegiatan yang sangat sakral. Dalam prosesi ini, para pendeta melakukan serangkaian ritual penyucian yang melibatkan air suci (tirta), sesaji, bunga, serta mantra-mantra suci.

Langkah-Langkah Dalam Prosesi Abhiseka

  1. Persiapan Area Candi: Sebelum prosesi dimulai, area candi disiapkan dengan dekorasi khusus dan penataan sesaji yang rapi. Terdapat bunga-bunga, buah-buahan, serta dupa yang akan digunakan dalam ritual.
  2. Pemurnian dengan Air Suci: Air suci atau tirta digunakan untuk memurnikan seluruh area candi dan arca-arca di dalamnya. Para pendeta memercikkan tirta di sekitar candi, yang melambangkan penyucian secara spiritual.
  3. Pembacaan Mantra: Para pendeta membacakan mantra-mantra suci sebagai bagian dari upacara. Mantra-mantra ini dipercayai membawa vibrasi positif dan melestarikan energi sakral yang ada di Candi Prambanan.
  4. Pemberian Sesaji: Sesaji berupa buah, bunga, dan dupa diletakkan di area tertentu sebagai persembahan kepada dewa-dewi Hindu. Persembahan ini melambangkan rasa syukur dan penghormatan dari umat manusia kepada para leluhur dan dewa-dewi.
  5. Upacara Utama: Upacara utama dilaksanakan di hadapan arca-arca besar di dalam candi, khususnya di area Arca Siwa, Brahma, dan Wisnu. Dalam upacara ini, pendeta memimpin doa dan pemujaan, diiringi musik tradisional yang memberikan suasana khidmat dan sakral.
Rangkaian Upacara Abhiseka Candi Prambanan. ( Foto2 : Dok. Taman Wisata Candi Prambanan )

 

Makna Spiritual

Prosesi Abhiseka di Candi Prambanan memiliki makna yang sangat dalam bagi para pemeluk Hindu dan masyarakat yang menghargai tradisi leluhur. Ritual ini melambangkan ikatan yang kuat antara manusia dengan alam semesta, serta penghormatan terhadap warisan spiritual yang telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Selain itu, Abhiseka juga merupakan wujud nyata dari upaya melestarikan kebudayaan dan nilai-nilai yang ada di balik berdirinya candi tersebut.

Prosesi ini tidak hanya berdampak pada pemeliharaan fisik candi, tetapi juga turut menjaga nilai spiritual yang melekat pada Candi Prambanan. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, prosesi ini menjadi jembatan untuk menghormati kebesaran leluhur, mempererat persaudaraan, dan mengingatkan kita akan pentingnya menjaga serta melestarikan kebudayaan Nusantara.

Prosesi Abhiseka Candi Prambanan adalah bukti bahwa ritual dan tradisi masih memiliki tempat yang penting dalam kehidupan modern. Melalui prosesi ini, masyarakat Indonesia diajak untuk merenungi kembali kekayaan budaya serta menghormati warisan nenek moyang. Sebagai situs yang sarat dengan nilai-nilai historis dan spiritual, Candi Prambanan terus hidup dan bergetar dalam harmoni melalui Abhiseka, menjadikannya lebih dari sekedar bangunan bersejarah—melainkan simbol hidup dari kebudayaan yang selalu dijaga sepanjang masa. (*/ )

 

Facebook Comments
Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Papan Sangatan, Kalender Unik Para Petani Jawa

13 November 2024 - 19:24 WIB

‘NatureRelaxation’, Artists Sensitivity About Nature

28 September 2024 - 09:48 WIB

UNY Students Create Sunscreen Made from Chitosan and Aloe Vera

6 September 2024 - 09:28 WIB

“Homage to Home“, Exploring the Meaning of a Home

25 Agustus 2024 - 12:30 WIB

3 Australian Designers Enliven the JFW 2024 Event

23 Agustus 2024 - 06:12 WIB

Muzz App Launches ” #MerdekaDari “Campaign

22 Agustus 2024 - 10:04 WIB

Trending di Live Style