JAFF — Selama tiga hari, JAFF MARKET berhasil menarik 6.723 pengunjung dari 18 negara, menciptakan atmosfer pasar film yang dinamis. Dalam penyelenggaraannya, tercatat 151 booth dibuka, 1.767 pertemuan bisnis diadakan, dan 61 memorandum of understanding (MoU) ditandatangani. Selain itu, terdapat 164 jurnalis dari berbagai negara yang hadir, serta 1.054 market badge terdistribusi.
JAFF MARKET menjadi kebanggaan besar bagi industri perfilman Indonesia. Salah satu program unggulannya, JAFF Future Project (JFP), menerima 74 pendaftaran dengan 10 proyek terpilih, termasuk 7 dari Indonesia, 1 dari Malaysia, dan 2 dari Australia.
Program ini menghasilkan 243 pertemuan bisnis dan memberikan empat penghargaan, yaitu:
- Kongchak Award: The Silent Village (AMAN/DAMAI) karya sutradara Ho Yuhang, diproduseri oleh Lorna Tee.
- White Light Post-Production Award: Pangku karya sutradara Reza Rahadian, diproduseri oleh Arya Ibrahim dan Gita Fara.
- BSM Awards: The Silent Village (AMAN/DAMAI) dan Until Death (Sampai Mati) karya sutradara Ben Golotta, diproduseri oleh Morgan Wright dan Ben Golotta.
Di sisi lain, JAFF Content Market menerima 43 pendaftar dengan 10 proyek terpilih yang menghasilkan 144 pertemuan. Panggung JAFF MARKET juga menjadi tempat penyerahan sertifikat untuk peserta JAFF Content Market, JAFF Future Project, JAFF Talent Day, dan France Lab.
Momentum JAFF MARKET 2024 juga dimanfaatkan untuk membangun kemitraan strategis. Kementerian Kebudayaan Indonesia mengumumkan kolaborasi dengan Pemerintah Kerajaan Belanda dalam ko-produksi audiovisual, memberikan peluang pendanaan untuk pembuat film di kedua negara.
Perjanjian ini ditandatangani oleh Barbera Wolfensberger, Direktur Jenderal Kebudayaan dan Media Belanda, dan Giring Ganesha, Wakil Menteri Kebudayaan Indonesia. Selain itu, MAGMA Entertainment menjalin kerja sama dengan Komet Productions dari Malaysia dan Caravan Studio.
Ajish Dibyo, Executive Director JAFF MARKET menyampaikan, selama tiga hari JAFF MARKET berlangsung, tingginya antusiasme para pelaku industri terlihat dari banyaknya pertemuan yang tercatat. Ini menandakan terbukanya peluang kolaborasi di industri film Indonesia, baik di tingkat domestik maupun internasional.
” Dengan pencapaian gemilang ini, JAFF MARKET membuktikan diri sebagai ajang yang tak hanya memperkuat industri film Indonesia tetapi juga menjadikannya pusat perhatian dunia.” ujar Ajish. (*/)